Prinsip Islam dalam melaksanakan bisnis dan manajemen tercermin dalam Hadis berikut yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, kepercayaan, apa adanya (tidak berlebihan), semangat memberi, tidak menunda kewajiban dan tidak menyulitkan orang lain.
"Seutama-utama usaha dari seseorang adalah usaha para pedagang yang bila berbicara tidak berbohong, bila dipercaya tidak berkhianat, bila berjanji tidak ingkar, bila membeli tidak menyesal, bila menjual tidak mengada-ada, bila mempunyai kewajiban tidak menundanya dan bila mempunyai hak tidak menyulitkan" (HR. Ahmad, Thabrani dan Hakim).Dalam Al Qur'an, keharusan bersikap jujur dalam berdagang, berniaga dan atau jual beli, sudah diterangkan dengan sangat jelas dan tegas yang antara lain kejujuran tersebut –di beberapa ayat– dihubungkan dengan pelaksanaan timbangan.
"Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil" (Q.S Al An'aam(6):152).Dalam konsep manajemen modern, para pakar telah mengajak kita untuk kembali pada esensi "kebenaran" yang hakiki dalam kehidupan untuk mengelola organisasi. Organisasi bisnis multinasional yang besar pun hampir semua mengedepankan prinsip-prinsip hakiki ini. Mengajak seluruh elemen organisasi untuk melakukan hal-hal yang benar dan meninggalkan praktek-praktek yang menyimpang. Dalam hal ini diperlukan trustworthiness (kelayakan untuk dipercaya) agar pelanggan bisa memiliki trust (kepercayaan) pada organisasi. Semua itu hanya bisa didapatkan dengan menjalankan segela bentuk kegiatan dengan dasar kejujuran (honesty).
0 Comments