Berpikir Positif & Selalu Mencari Hikmah

“Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal itu lebih baik bagi kalian” (QS Al-Baqarah: 161). 
Ini adalah dasar bagi kita untuk selalu berpikir positif dan mencari hikmah dari apapun pemberian Allah kepada kita. Pada hakekatnya tidak ada hal di dunia ini yang "buruk" bagi kita, semua adalah bagian dari rencana indah nan sempurna dari Allah untuk setiap insan yang beriman pada-Nya.

Dalam banyak organisasi yang memiliki kultur kuat dan berhasil dalam bersaing, selalu tertanam mentalitas "positivist" semacam ini. Dalam banyak literatur dari filsuf terkenal, hasil penelitian ilmiah baik di masa lalu maupun masa kini, selalu tercantum pentingnya menjaga semangat dan selalu memandang kedepan, optimis dan positif. Sikap positif menumbuhkan motivasi, membiakkan suasana saling menghormati dan tidak saling menyalahkan.

Mengapa Islam sampai menekankan pentingnya berpikir positif plus berbaik sangka (khusnudzdzan)? Paling tidak, ada empat alasan (referensi disini).

Pertama, kita harus khusnudzdzan dan berpikir positif karena ternyata orang lain seringkali tidak seburuk yang kita kira. Kita harus selalu berbaik sangka dan berpikir positif terhadap orang lain. Karena, bisa jadi, orang lain tidaklah seburuk yang kita kira. Sebab kita hanya bisa melihat apa yang tampak, namun tidak tahu niat baik apa yang ada di hatinya.

Kedua, berbaik sangka dan berpikir positif dapat mengubah suatu keburukan (kejahatan) menjadi kebaikan.
"Tanggapilah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dengan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat akrab." (QS Al-Fushilat: 34).
Ketiga, berbaik sangka dan berpikir positif dapat menyelamatkan hati dan hidup kita. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak menyimpan kebencian. Hati yang tenteram adalah hati yang tidak memendam syak wasangka dan apriori terhadap orang lain. Dan hati yang berseri-seri hanyalah hati yang selalu berpikir positif bagi dirinya maupun orang lain. Kebencian, berburuk sangka dan berpikir negatif hanya akan meracuni hati kita.

Keempat, berpikir positif bisa membuat hidup kita lebih legowo, karena toh Allah seringkali menyiapkan rencana-rencana yang mengejutkan bagi hamba-Nya.

Berlatih berpikiran positif dengan berbuat kebajikan

Salah satu penyebab ketidakmampuan seseorang untuk berperilaku baik, walaupun secara kognitif ia mengetahuinya, adalah ia tidak terlatih untuk melakukan kebajikan atau perbuatan-perbuatan bermoral. Jadi, untuk menjadikan seseorang memiliki pikiran yang positif adalah dengan mengasah dan melatih dengan kerja keras yang meyakinkan secara kontinu atau terus-menerus untuk melakukan perbuatan dan sifat yang baik, sehingga lama-kelamaan akan terbentuk jiwa dan pikiran yang positif. Tidak pernah membiarkan beratnya kehidupan yang bisa membuat kecewa dan sedih. Ia hanya menjalani kehidupan dengan teori bahwa semuanya biasa-biasa saja dan sudah dibagi imbang dan rata. Ia akan menjaga pikirannya tetap mengarah ke masa depan yang cerah.

Oleh karena itu berpikir positip merupakan karakter yang patut dikembangkan bagi seseorang agar dapat menjalani kehidupan dengan baik. Dengan cara melatih diri dengan kerja keras yang meyakinkan secara terus-menerus untuk melakukan perbuatan dan sifat yang baik, sehingga lama-kelamaan akan terbentuk jiwa dan pikiran yang positif (referensi disini).

Mencari hikmah dengan belajar dari kesalahan

"Kesalahan" dianggap sebagai pelajaran dan tidak diganjar punishment berat, justru berbuat salah adalah jalan menuju hasil yang lebih baik di masa depan. Berbuat salah dan kejadian "buruk" dijadikan learning process yang membentuk kompetensi baru dan menghasilkan pengalaman berharga.

Budaya untuk selalu mencari hikmah tersembunyi dari setiap kejadian secara luas telah dipraktekkan oleh banyak organisasi sukses. Rapat-rapat review, monitoring proses kerja, sistem informasi canggih untuk decision making, semuanya adalah bentuk-betuk konkrit manajemen modern dalam mempraktekkan prinsip hakiki ini.

Al-Quran telah secara jelas menyebutkan dalam ayat tersebut diatas. Allah Maha Besar dan Maha Mengetahui, kita manusia wajib berikhtiar, selalu yakin bahwa Allah telah siapkan yang terbaik bagi diri kita.

Post a Comment

0 Comments